My Experience
Sabtu, 19 Januari 2013
Sabtu, 08 Desember 2012
Posisi tidur yang baik untuk pencernaan
Setiap orang disarankan untuk tidak makan setidaknya 2 jam sebelum tidur. Tapi jika seseorang terpaksa harus makan dalam periode itu, maka ketahui posisi tidur seperti apa yang baik untuk pencernaan.
Makanan yang dikonsumsi menjelang waktu tidur sebaiknya bukanlah makan berat, tapi cukup cemilan atau makanan ringan saja. Hal ini karena makan sebelum tidur bisa menyebabkan masalah selama tidur dan membuat orang tidak beristirahat dengan nyaman.
Meski begitu beberapa posisi tidur tertentu bisa membantu mencegah sakit maag dan gangguan tidur lain pada orang yang terpaksa makan mendekati waktu tidur, seperti dikutip dari Mayo Clinic, Kamis (22/12/2011) yaitu:
1. Meninggikan posisi kepala
Mayo Clinic merekomendasikan untuk mengangkat posisi kepala lebih tinggi sekitar 6-9 inchi (15-22 cm). Kondisi ini bisa dilakukan dengan menyisipkan bantal tambahan untuk membantu menopang kepala.
Posisi ini menggunakan gravitasi untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang berhubungan dengan heartburn (rasa tidak nyaman di perut), serta mencegah asam lambung kembali mengalir ke kerongkongan.
2. Miring menghadap kiri
Studi yang dilakukan oleh Graduate Hospital di Philadelphia menemukan tidur posisi miring bisa mencegah rasa tak nyaman di perut saat malam hari. Jika tidak bisa mempertahankan posisi tidur miring ke kiri sepanjang malam, maka cobalah meletakkan bantal tambahan di belakang tubuh untuk mencegah tubuh bolak balik.
Selain itu bagi penderita gangguan lambung, tidur dengan posisi menghadap kiri akan membuat sambungan antara perut dan kerongkongan tidak terbuka meskipun kadar asam lambung tinggi. Hasil studi ini dilaporkan dalam The Journal of Clinical Gastroenterology.
Ternyata Bayi Bisa Tahu Kalau Orang Dewasa Bohong
Ternyata Bayi Bisa Tahu Kalau Orang Dewasa Bohong
Bayi bisa jadi lebih
cerdas dari yang kita pikirkan. Sebuah penelitian baru menemukan bahwa bayi
yang berusia kurang dari setahun bisa mengetahui orang dewasa bisa dipercaya
atau tidak. Penelitian itu diungkapkan di Infant Behavior and Development.
Untuk menentukan apakah bayi-bayi itu mencerna mentah-mentah atau melihat kredibilitas orang di sekitarnya, Poulin-Dubois dan koleganya melakukan sebuah percobaan menarik yang melibatkan 60 bayi berusia antara 13 dan 16 bulan. Separo bayi itu berinteraksi dengan orang dewasa "yang bisa dipercaya", sisanya berinteraksi dengan orang dewasa "yang tak bisa dipercaya". Mereka bermain dengan kotak yang dalam beberapa kasus berisi mainan dan lainnya kosong.
Pada percobaan pertama, orang dewasa akan melihat di dalam kotak dan menampakkan keceriaan dan kebahagiaan. Kemudian bayi-bayi itu suruh melihat ke dalam kotak untuk mengetahui apa yang membuat orang dewasa bermimik seperti itu. Orang dewasa "yang tidak dipercaya" berkomentar "ooo" dan "ah" jika melihat kotak kosong, sementara orang dewasa "yang bisa dipercaya" membuat keributan hanya jika di dalam kotak ada mainan.
Percobaan kedua menggunakan pasangan bayi-orang dewasa yang sama. Kali ini orang dewasa menggunakan dahi selain tangannya untuk menyalakan sebuah lampu. Idenya adalah bahwa bayi yang percaya kepada teman orang dewasanya akan mencoba meniru perilaku mereka. Benar saja, bayi-bayi lebih suka menggunakan dahi mereka untuk menyalakan lampu saat mereka bermain permainan "apa yang ada di dalam kotak?" dengan orang dewasa "yang bisa dipercaya" dibandingkan ketika mereka bermain dengan orang dewasa "yang tidak bisa dipercaya".
Untuk anak kecil, itu semua berkaitan dengan bagaimana bertahan hidup. "Kita adalah makhluk sosial dan keturunan manusia tergantung pada pengasuh mereka untuk waktu yang lama. Belajar dari orang lain merupakan kunci untuk belajar budaya tetapi hal itu mengandung risiko juga seperti informasi yang tidak tepat. Kemampuan untuk melacak orang-orang 'tidak biasa' atau 'tak bisa dipercaya' menjadi senjata untuk melindungi bayi-bayi itu saat memperoleh informasi salah," jelas Poulin-Dubois. Satu dari contoh paling sederhana adalah kepercayaan yang diberikan oleh orang dewasa. "Umur merupakan salah satu isyarat dan digunakan oleh bayi dan anak prasekolah. Mereka akan meniru orang dewasa
Fakta-fakta mengejutkan tentang Tulang Sehat
Mungkin banyak orang yang tidak benar-benar mempertimbangkan tulang sebagai sumber daya yang membutuhkan perlindungan dan memeliharanya seumur hidup.
Berikut 14 fakta tentang tulang sehat yang mengejutkan seperti dikutip dari Health, Rabu (28/12/2011) antara lain:
1. Tulang itu hidup
Tulang mungkin tampak keras seperti batu, tetapi sebenarnya tulang itu hidup. Sekelompok sel yang disebut osteoblas, terus-menerus membuat tulang baru. Selain itu juga ada sekelompok sel yang disebut osteoklas, yang berfungsi menghancurkan tulang.
Proses penghancuran dan pembuatan tulang baru disebut sebagai remodeling tulang. Hal tersebut merupakan alasan tulang beregenerasi setelah istirahat, tumbuh pesat selama muda. Saat usia tua pembentukan tulang baru tidak seimbang dengan penghancurannya, sehingga dapat terjadi penipisan tulang.
2. Menabung pembentukan tulang dari usia muda
Bermain, olahraga, mengangkat beban, lari, dan hampir setiap kegiatan yang menggerakkan otot akan memicu tulang untuk meletakkan mineral lebih banyak, sehingga tulang menjadi lebih kuat dan lebih padat.
Puncak kepadatan tulang sekitar usia 30 tahun dan kemudian mulai menurun. Sehingga usaha untuk menjaga kesehatan tulang harus dijaga sejak muda.
"Bila memiliki tulang yang lebih padat sebelum tulang keropos, maka tidak akan mencapai tingkat kekurangan yang menyebabkan patah tulang," kata Felicia Cosman, MD, direktur klinis National Osteoporosis Foundation.
3. Penipisan tulang bisa terjadi pada usia muda
Perempuan muda yang berhenti menstruasi akan memiliki proses meniru hormon menopause, yang menyebabkan hilangnya tulang. Anoreksia pada khususnya dapat membahayakan tulang dengan menghentikan menstruasi.
"Jika perempuan tidak menstruasi, maka akan mengalami menopause pada usia sekitar 20 atau 30-an tahun bukan 50-an tahun," kata Dr. Cosman. Dan penurunan yang terkait dalam proses estrogen menyebabkan remodeling tulang untuk mempercepat dan menjadi seimbang.
4. Tulang adalah unit penyimpanan
Jika tubuh membutuhkan kalsium karena misalnya menyusui, maka tubuh akan mengambilnya dari tulang jika asupan kalsium kurang. Satu-satunya masalah adalah bahwa kadang-kadang zat beracun, seperti timah atau merkuri, dapat bersarang di tulang juga.
"Tulang adalah sebuah tempat penyimpanan utama untuk kalsium dan fosfat, dan menyimpan zat-zat seperti logam berat dalam tingkat rendah untuk jangka waktu yang lama," jelas Dr. Cosman.
5. Alkohol buruk untuk tulang
Terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan sakit hati, otak, dan bagian lain dari tubuh, dan alkohol juga dapat menjadi masalah besar bagi tulang.
Peminum berat cenderung kehilangan kepadatan tulang, dan ketika kepadatan cukup rendah, itu disebut osteopenia. Hal tersebut merupakan kondisi yang lebih ringan daripada osteoporosis.
Tetapi alkohol atau kebiasaan minum berat dari waktu ke waktu dapat menyebabkan kekurangan kalsium dan penipisan tulang lebih parah yang dikenal sebagai osteoporosis. Merokok juga merupakan faktor risiko yang diketahui untuk osteoporosis.
6. Kelebihan berat dapat membantu tulang
Kelebihan berat badan mungkin dapat membuat tulang kuat, meskipun hasil penelitian telah bertentangan.
Sama seperti latihan dan menggerakkan otot dapat membangun tulang kuat, tubuh mungkin menanggapi kelebihan berat badan dengan meletakkan mineral tulang lebih untuk mendukung berat itu. Namun jika kelebihan berat badan terfokus dalam perut, maka dapat meningkatkan risiko penipisan tulang.
7. Lemak perut merugikan tulang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, wanita premenopause yang memiliki kelebihan lemak di bagian tengah tubuh mereka berada pada peningkatan risiko untuk osteoporosis. Karena lemak perut berbeda dari lemak pada paha atau pantat. Lemak perut adalah lemak jahat dan sangat aktif secara metabolik.
"Lemak perut dapat menghasilkan semua jenis hormon yang dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, dan hasil akhir dari peradangan adalah peningkatan pelarutan tulang," kata Dr. Cosman.
8. Obat untuk memperkuat tulang
Ada banyak obat untuk memperkuat tulang yang tersedia di pasaran. Tetapi obat-obat tersebut belum tentu cocok untuk setiap orang.
"Obat bisfosfonat (Fosamax, Boniva, Actonel, Reclast) dapat mengurangi patah tulang, tetapi obat-obat tersebut telah dikaitkan dalam kasus langka untuk patah tulang rahang dan masalah serius," kata Dr Cosman.
Para ahli merekomendasikan penggunaan oobat untuk memperkuat tulang perlu dievaluasi setelah 3-5 tahun untuk memastikan apakah masih memerlukan obat.
9. Dokter gigi dapat mendiagnosa
Keropos tulang bisa menyerang di mana saja di tubuh, termasuk tulang rahang. Jika tulang rahang kehilangan kepadatan, hasilnya mungkin gigi goyah atau hilang, gusi turun, atau sakit akibat gigi palsu yang tidak pas.
Menurut National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, dokter gigi dapat memprediksi terjadinya osteoporosis dengan pemeriksaan penunjang sinar-X dan mengamati dengan masalah kesehatan yang terkait.
10. Makanan yang baik untuk tulang
Makanan kaya kalsium sangat bagus untuk tulang. Dan meskipun susu merupakan sumber yang baik, tetapi bukan satu-satunya.
Dr Cosman merekomendasikan yogurt dan keju, dan makanan yang kaya kalsium seperti almond dan sayuran hijau. Bahkan buah-buahan atau sayur tanpa kalsium dapat bermanfaat untuk tulang.
"Buah-buahan dan sayuran dapat membantu asam buffer dalam tubuh, dan kandungan asam yang tinggi tidak baik untuk tulang," kata Dr Cosman.
11. Suplemen mungkin tidak terbaik
Pil-pil telah dikaitkan dengan batu ginjal dan studi menunjukkan bahwa risiko serangan jantung lebih tinggi pada orang yang mengambil kalsium dibandingkan pada mereka yang tidak.
Sebuah laporan Institute of Medicine tahun 2010 menyarankan bahwa, kebanyakan orang di Amerika Serikat mendapatkan cukup vitamin D dan kalsium dalam diet mereka tanpa suplemen.
12. Patah pinggul lebih mungkin dibandingkan dengan kanker tulang
Meskipun kanker payudara dan kanker lainnya adikhawatirkan oleh banyak wanita, namun patah tulang karena osteoporosis juga harus menjadi perhatian utama.
Bahkan, risiko seorang wanita untuk mengalami patah tulang pinggul yang disebabkan osteoporosis adalah sama dengan kanker payudara, ovarium, dan risiko kanker rahim gabungan. Pinggul patah paling umum terjadi pada orang dengan usia lebih dari 65 tahun.
Patah tulang pinggul dapat menjadi peristiwa yang berpotensi mengubah hidup atau bahkan mengancam jiwa, dan mungkin memerlukan operasi dan waktu pemulihan yang lama. Beberapa tidak pernah sepenuhnya pulih dari patah pinggul dan harus menggunakan alat bantu jalan atau kursi roda.
13. Istirahat tidak memperkuat tulang
"Ketika tulang istirahat, tidak akan menjadi lebih kuat dari sebelum mengalami trauma. Bahkan dengan patah tulang karena osteoporosis, tulang dapat sama kuat seperti sebelum istirahat setelah sembuh. Patah tulang ini umumnya dapat sembuh sama dengan baik," kata Dr Cosman.
14. Etnisitas mempengaruhi kekuatan tulang
Sementara siapa pun dapat mengembangkan osteoporosis, risiko jauh lebih tinggi pada orang kulit putih atau Asia. Orang kulit hitam atau Hispanik, risiko untuk mengembangkan penipisan tulang lebih rendah secara keseluruhan.
Sebuah survei menemukan bahwa, antara 13-18 persen dari wanita yang lebih tua dari 50 tahun di Amerika Serikat telah osteoporosis pada pinggul mereka, dan termasuk sekitar 20 persen dari perempuan kulit putih non-Hispanik, 5 persen dari perempuan kulit hitam non-Hispanik, dan 10 persen dari perempuan Meksiko-Amerika.
Pria memiliki risiko lebih rendah untuk osteoporosis, tetapi risikonya masih lebih tinggi pada orang kulit putih dan Asia dibandingkan pada mereka dengan latar belakang etnis lainnya.
Jumat, 09 November 2012
Bangkit Arek-arek Suroboyo
Para Pemuda-pemudi Indonesia khususnya Surabaya mari tetap semangat AREK-AREK SUROBOYO, teruskan perjuangan pahlawan kita!
Semangat 10 November
"Berikan aku 10 orang pemuda,maka aku akan goncang dunia ini." (Soekarno)
BEGITU berharapnya Soekarno kepada pemuda seharusnya menjadi semangat tersendiri bagi pemuda saat ini. Peristiwa 10 November 1945 merupakan pertempuran yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pasalnya sekira 16 ribu nyawa hilang untuk mempertahankan kemerdekaan. Tenaga, pikiran bahkan nyawa menjadi sesajen suci untuk mempertahankan kemerdekaan kala itu. Dan sampai sekarang, setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia diberi waktu untuk mengenang dan merenungkan kembali perjuangan para pahlawan terdahulu.
Mengisi kemerdekaan dengan belajar keras dan bekerja keras seharusnya bukan menjadi kata-kata klasik sepanjang masa. Terkhusus, kata-kata ini ditujukan pada pemuda-pemudi Indonesia. Zaman yang kita hadapi sekarang berbeda dengan zaman sebelum kemerdekaan. Musuh yang kita hadapi sekarang juga berbeda dengan musuh yang dihadapi sebelum kemerdekaan. Bahkan cara yang kita pergunakan untuk perjuangan sudah seharusnya berbeda dengan cara sebelum kemerdekaan.
Korupsi, tawuran dan narkoba adalah tiga dari begitu banyaknya musuh yang terus menghantui generasi muda sekarang. Mengapa pemuda? Pemuda mempunyai peran penting dalam melanjutkan tugas pada setiap sektor penggerak pemerintahan nantinya. Pemuda adalah harapan bangsa untuk meneruskan kemerdekaan. Ketika pemuda Indonesia tidak produktif, jangan harap eksistensi bangsa Indonesia dapat kita lihat pada 50 tahun kemudian!
Harus kita sadari hal yang hilang di tubuh pemuda saat ini adalah rasa nasionalisme dan cinta Tanah Air. Perlu diingat juga bahwa rasa nasionalisme dan cinta Tanah Air itu bagaikan roh dan jiwa yang mengerakkan semangat kemerdekaan. Namun faktanya mungkin jauh dari ekspektasi pahlawan kita terdahulu. Pemuda akan lebih memilih untuk melakukan tindakan yang hedon ketimbang memilih memikirkan nasib Indonesia ke depan.
Kemerdekaan sekarang dirasa hampa, dibiarkan berjalan mengikuti sistem dan alur yang telah dibentuk. Pemuda merasa anteng karena berpikir ada pemerintah yang mengatur segalanya. Padahal kemiskinan, patologi birokrasi, kesejahteraan petani dan buruh adalah beberapa hal yang kini menjadi tugas konkret dan besar pemuda ke depan.
Semangat cinta Tanah Air sudah saatnya dibangkitkan. Dan tidak hanya sampai dibangkitkan saja namun harus terus untuk digerakkan. Semangat pemuda juga seharusnya berkobar-kobar. Kita tidak lagi melawan dengan senjata, bom ataupun bambu runcing. Kita sekarang sudah punya ilmu dan teknologi canggih. Tidak hanya itu, setiap pemuda harus produktif menghasilkan hal postif juga. Hal yang dapat membangun derajat bangsa di mata dunia.
Biarkan semangat kita (baca: pemuda) mengobati hari Pahlawan yang pada sebagian keluarga pahlawan diselingi dengan isakan tangis. Biarkan semangat pemuda menjadi roh dan jiwa penggerak untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Dan biarkan semangat ini tetap tinggal di hati setiap pemuda, karena pemuda ialah pahlawan zaman ini.
Tidak harus kita kembali ke masa lalu untuk kita dapat menyadari betapa kemerdekaan adalah sebuah anugerah dan perjuangan para pahlawan, bukan? Tidak harus kembali ada pertumpahan darah (lagi) untuk kita menyadari mengisi kemerdekaan adalah tugas kita, bukan? Semoga masih banyak pemuda dan pemudi yang mengamalkan belajar keras dan bekerja keras saat ini. Mari ambil bagian dalam mengisi kemerdekaan dengan melakukan tindakan membangun Indonesia lebih baik. Pemuda, bisa!
BEGITU berharapnya Soekarno kepada pemuda seharusnya menjadi semangat tersendiri bagi pemuda saat ini. Peristiwa 10 November 1945 merupakan pertempuran yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pasalnya sekira 16 ribu nyawa hilang untuk mempertahankan kemerdekaan. Tenaga, pikiran bahkan nyawa menjadi sesajen suci untuk mempertahankan kemerdekaan kala itu. Dan sampai sekarang, setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia diberi waktu untuk mengenang dan merenungkan kembali perjuangan para pahlawan terdahulu.
Mengisi kemerdekaan dengan belajar keras dan bekerja keras seharusnya bukan menjadi kata-kata klasik sepanjang masa. Terkhusus, kata-kata ini ditujukan pada pemuda-pemudi Indonesia. Zaman yang kita hadapi sekarang berbeda dengan zaman sebelum kemerdekaan. Musuh yang kita hadapi sekarang juga berbeda dengan musuh yang dihadapi sebelum kemerdekaan. Bahkan cara yang kita pergunakan untuk perjuangan sudah seharusnya berbeda dengan cara sebelum kemerdekaan.
Korupsi, tawuran dan narkoba adalah tiga dari begitu banyaknya musuh yang terus menghantui generasi muda sekarang. Mengapa pemuda? Pemuda mempunyai peran penting dalam melanjutkan tugas pada setiap sektor penggerak pemerintahan nantinya. Pemuda adalah harapan bangsa untuk meneruskan kemerdekaan. Ketika pemuda Indonesia tidak produktif, jangan harap eksistensi bangsa Indonesia dapat kita lihat pada 50 tahun kemudian!
Harus kita sadari hal yang hilang di tubuh pemuda saat ini adalah rasa nasionalisme dan cinta Tanah Air. Perlu diingat juga bahwa rasa nasionalisme dan cinta Tanah Air itu bagaikan roh dan jiwa yang mengerakkan semangat kemerdekaan. Namun faktanya mungkin jauh dari ekspektasi pahlawan kita terdahulu. Pemuda akan lebih memilih untuk melakukan tindakan yang hedon ketimbang memilih memikirkan nasib Indonesia ke depan.
Kemerdekaan sekarang dirasa hampa, dibiarkan berjalan mengikuti sistem dan alur yang telah dibentuk. Pemuda merasa anteng karena berpikir ada pemerintah yang mengatur segalanya. Padahal kemiskinan, patologi birokrasi, kesejahteraan petani dan buruh adalah beberapa hal yang kini menjadi tugas konkret dan besar pemuda ke depan.
Semangat cinta Tanah Air sudah saatnya dibangkitkan. Dan tidak hanya sampai dibangkitkan saja namun harus terus untuk digerakkan. Semangat pemuda juga seharusnya berkobar-kobar. Kita tidak lagi melawan dengan senjata, bom ataupun bambu runcing. Kita sekarang sudah punya ilmu dan teknologi canggih. Tidak hanya itu, setiap pemuda harus produktif menghasilkan hal postif juga. Hal yang dapat membangun derajat bangsa di mata dunia.
Biarkan semangat kita (baca: pemuda) mengobati hari Pahlawan yang pada sebagian keluarga pahlawan diselingi dengan isakan tangis. Biarkan semangat pemuda menjadi roh dan jiwa penggerak untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Dan biarkan semangat ini tetap tinggal di hati setiap pemuda, karena pemuda ialah pahlawan zaman ini.
Tidak harus kita kembali ke masa lalu untuk kita dapat menyadari betapa kemerdekaan adalah sebuah anugerah dan perjuangan para pahlawan, bukan? Tidak harus kembali ada pertumpahan darah (lagi) untuk kita menyadari mengisi kemerdekaan adalah tugas kita, bukan? Semoga masih banyak pemuda dan pemudi yang mengamalkan belajar keras dan bekerja keras saat ini. Mari ambil bagian dalam mengisi kemerdekaan dengan melakukan tindakan membangun Indonesia lebih baik. Pemuda, bisa!
Langganan:
Postingan (Atom)